Menjodohkan Murai – Berternak murai merupakan usaha yang menjanjikan
untuk saat ini seiring dengan banyaknya peminat murai diberbagai kota. Hal ini
merupakan dampak dari pecinta burung kicauan yang semakin ramai diberbagai
daerah di Indonesia. Ada dua jenis murai dipasaran dari segi asal-usulnya,
yaitu murai hutan dan murai hasil penangkaran. Murai hutan merupakan murai yang illegal untuk
diperjual-belikan jadi saya sarankan untuk tidak membelinya. Dari segi kualitas,
murai hutan juga kalah dibanding murai penangkaran karena pada dasarnya murai
hutan bukanlah jenis burung peliharaan.
Kembali ke topik jadi yang pertama yang harus dipelajari dalam berternak murai
adalah menjodohkan bakalan calon indukan murai. Menjodohkan murai bukanlah
suatu hal yang mudah, bahkan untuk pakar ternak murai sekalipun juga perlu
ketelitian dalam memilih indukan dan menjodohkan murai agar nantinya bisa
menghasilkan keturunan yang berkualitas.
![]() |
menjodohkan murai |
Bagaimana memilih indukan yang berkualitas?
Yang paling penting dalam mencari indukan adalah kondisi
masing-masing indukan sudah siap untuk berkembang biak, biasanya jantan berusia
dua tahun dan betina berusia satu tahun. Murai gacor belum bisa menjadi acuan apakah murai tersebut berkualitas untuk dijadikan indukan, kalalu dipasaran
harga indukan yang sudah beberapa kali menghasilkan keturunan akan semakin
mahal. Saran saya jika anda membeli murai untuk indukan pastikan
dahulu kondisi fisik dan umur murai siap untuk reproduksi.
Bakalan indukan sudah didapat, bagaimana cara menjodohkan
murai tersebut?
Jangan langsung mencampur kedua murai dalam satu kandang
karena belum pasti mereka cocok. Pertama adalah medampingkan kedua kandang
secara berdekatan (sekitar 1 meter) pastikan juga kedua murai tidak dalam masa
mabung (baca : perawatan murai mabung ). Selanjutkan biarkan kedua murai dalam kondisi seperti itu
agar mereka saling mengenal, dalam beberapa hari kalau cocok pasti kedua
murai tersebut akan saling sahut menyahut ocehan. Saat seperti itu pemberian
EF terutama kroto sangat penting karena kandungan protein yang tinggi dapat
memicu birahi murai (baca : cara mengotrol birahi murai ).
Jika dalam kurang lebih satu bulan kedua murai masih dalam
kondisi saling sahut menyahut ocehan, maka sudah saatnya anda untuk memanggil
penghulu hahaha maksud saya sudah saatnnya murai ditempatkan dalam kandang penangkaran
(baca : tips berternak murai ). Tapi jangan
yakin dulu apakah murai tersebut jodoh, selalu pastikan kalau murai tidak
saling serang jika ditempatkan dalam satu kandang. Seperti pengalaman saya dulu, murai terlihat cocok saat masa perjodohan tetapi malah saling serang saat
ditaruh didalam satu kandang. Hal seperti inilah maka anda harus memisah
kembali kedua murai tersebut dan mengganti dengan indukan lain.
![]() |
pasangan murai jodoh |
Tetapi lain halnya jika kedua murai masih tetap sahut-menyahut
kicauan, biasanya jantan lebih dominan untuk menggoda betinanya. Berikan juga
beberapa ranting dan daun pohon kering di dalam kandang karena sang jantan akan
membuat sangkar dari bahan tersebut dan setelah sangkar jadi biasanya setelah beberapa
hari betina akan sering betah didalam sangkar untuk bertelur dan mengerami telurnya.